Data Buku
Judul : Siapakah Anne Frank?
Penulis : Ann Abramson
Penerbit : PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Penerjemah : Ursula Gyani Buditjahja
Ilustrator : Nancy Harrison
Tahun terbit : 2005
Tebal buku : 103 halaman
I. Ringkasan
Anne Frank
Anne
Frank adalah seorang gadis kecil yang memiliki kehidupan begitu singkat, namun
sangat bermakna. Ia dilahirkan di Frankfurt, Jerman pada 12 Juni 1929. Dalam
keluarga yang bahagia, Anne dibesarkan oleh kedua orantuanya, Otto dan Edith
Frank. Kehidupan keluarga Frank saat itu sama dengan banyak keluarga Jerman
lainnya. Ayah Frank adalah seorang pebisnis dan ibunya adalah seorang ibu rumah
tangga dengan kedua anaknya, Anne dan Margot, kakak perempuannya.
Frank
memiliki kehidupan yang nyaman. Ia dapat bermain, belajar, berpergian, dan
menikmati kegiatan sewajarnya anak-anak seumurnya. Ia dan kakaknya pun
mendapatkan kasih sayang yang melimpah dari orang disekitarnya, terutama
ayahnya. Otto, yang lebih dikenal sebagai Pim oleh kedua putrinya, senang
membacakan cerita kepada mereka sebelum tidur, membuat permainan, dan seorang
fotografer yang handal. Banyak sisa-sisa kenangan keluarga ini yang tertinggal
dalam tumpukkan album foto.
Pada
waktu itu, Perang Dunia I telah usai dengan kekalahan Jerman. Hal ini dirasakan
sebagai penderitaan oleh sebagian besar penduduk Jerman akibat ultimatum
sebagai pihak yang kalah. Sebagian besar kehilangan pekerjaan, harga barang
meninggi, kehancuran terjadi dimana-mana. Pemimpin baru berkuasa pada tahun 1933,
Adolf Hitler. Ia adalah ketua Partai Nasionalis Sosialis atau Nazi. Saat itu
Hitler membuat orang Jerman merasa lebih baik, namun pandangannya salah. Ia
menganggap bangsa Jerman lebih cerdas dam lebih baik dari bangsa manapun di
muka bumi. Atas segala kekalahan dam kehancuran yang terjadi, ia menyalahkan
bangsa Yahudi. Ia begitu membenci bangsa Yahudi hingga niatnya adalah
melenyapkan seluruh orang Yahudi, seperti keluarga Frank.
Hitler
berbahaya. Otto melihat hal itu. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk pindah ke
Swiss bersama salah satu nenek Anne disana. Sangat sulit untuk membuat
keputusan ini, karena Otto sangat mencintai negerinya. Hal ini dibuktikan dalam
kesertaannya sebagai prajurit Jerman dalam perang dunia I. Tak sampai 1 tahun
lamanya, keluarga Frank memutuskan untuk pindah ke Amsterdam, Belanda. Salah
satu alasannya adalah dekatnya lokasi tersebut dengan Jerman. Otto juga telah
menguasai bahasa Belanda dan yang paling penting, rakyatnya menerima setiap
orang, termasuk orang Yahudi.
Di
Amsterdam Otto memulai usaha barunya dengan perusahaan pectin. Merekapun
tinggal di sebuah blok apartemen. Anne dan Margot kembali masuk ke sekolah.
Sekolah baru, teman-teman baru dan bahasa baru. Mereka dapat menyesuaikan
dengan cepat. Anne kembali melakukan hobi-hobinya, seperti berenang, membaca
buku, berselancar, sampai menoton bioskop.
Pada
1938 Hitler menyatukan Jerman dan Austria. Pada Maret 1939 Jerman menyerbu
Cekoslovakia. Otto dan Edith Frank semakin takut. Tetapi apa daya, mereka
memutuskan untuk tetap tinggal di Belanda dan berdoa agar serangan itu tidak
pernah datang. Akhirnya pada September 1939, Perang Dunia II dimulai. Negara
Belanda memlih posisi netral saat itu. Namun hal itu tak berarti Belanda
benar-benar aman. Tahun 1940, bom-bom dijatuhkan dimana-mana. Tak lama setelah
itu, Jerman mengendalikan Belanda. Semua aktivitas berada di bawah pengawasan
Nazi. Disinilah semua berawal. Peraturan khusus dibuat untuk orang Yahudi.
Mereka harus mendaftarkan semua anggota keluarga kepada pasukan Jerman. Bisnis
dan pekerjaan mereka diambil. Mereka tak boleh memakai tempat-tempat umum
seperti taman, perpustakaan atau bioskop. Jam malam diberlakukan. Anak-anak
Yahudi diusir dari sekolah lama mereka dan harus pindah ke sekolah khusus
Yahudi. Belum cukup menderita, tahun 1942 Nazi memerintahkan agar semua orang
Yahudi wajib mengenakan lencana bintang Yahudi di setiap baju mereka. Hal ini dilakukan
untuk semakin mengelompokkan dan mengucilkan mereka.
Pada
Juni 1942, Anne merayakan ulang tahunnya yang ke 13. Ia mendapat hadiah dari
teman dan keluarganya. Hadiah yang paling ia sukai adalah sebuah buku diary
yang kemudian dinamai ‘Kitty’. Mulai hari itu, Anne selalu menuliskan segala
kehidupannya di dalam buku kecil tersebut. Sebulan kemudian, Margot dipanggil
dan akan dikirim ke kamp pekerja di Jerman. Otto dan Edith Frank tidak
merelakan anaknya pergi. Oleh karena itu, mereka sekeluarga pindah secara
diam-diam ke tempat persembunyian, Secret Annex. Dengan ruangan yang sangat
sempit, mereka berusaha untuk tetap hidup. Tak lama setelah itu, ada keluarga
lain yang juga tinggal bersama mereka di dalam Secret Annex. Mereka tidak bisa
keluar, tidak dapat melakukan pekerjaan atu bersekolah. Mereka hanya bisa
duduk, menunggu, bersembunyi, dan hidup seolah kehadiran mereka tidak ada
disana. Hanya 4 orang sahabat Otto yang menghubungkan mereka dengan dunia luar.
Berita sampai bahan-bahan makanan didapat kedua keluarga ini dari kebaikan
sahabat.
Sampai
akhirnya hal yang paling ditakutkan terjadi. Bulan Agustus 1944, Nazi menyerbu
Secret Annex. Entah bagaimana, mereka mengetahui persembunyian keluarga Yahudi
itu. Semua orang ditangkap dan dikirim ke kamp konsentrasi di Polandia. Di
dalam kamp sebagian besar orang langsung dibunuh. Anne dan Margot terpisah dari
keluarganya. Mereka berjuang untuk hidup, namun apa daya, mereka meninggal
bulan Maret 1945 karena penyakit tifus. Bulan April serdadu Inggris datang dan
membebaskan tahanan dalam kamp. Di antara kedelapan penghuni Secret Annex,
hanya Otto yang selamat. Ia kembali ke Amsterdam dan mengambil segala yang
tersisa. Salah satunya adalah buku harian Anne. Pada tahun 1947, mimpi Anne
menjadi kenyataan. Buku hariannya diterbitkan. Salah satu kutipan yang paling
terkenal adalah, “Di balik semuanya, aku masih percaya bahwa pada dasarnya
manusia memiliki sisi yang baik”. Secret Annex dibuka untuk umum. Sehingga
orang-orang dapat merasakan kehidupan orang Yahudi yang dipenuhi rasa takut
dengan hidup dalam persembunyian.
II.
Nilai
Moral
1. Berjuang
untuk hidup. Hal ini sangat terlihat disepanjang cerita. Bagaimana Otto dan
keluarganya bertahan untuk hidup walaupun mereka harus hidup dalam
ketidaknyamanan. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mencintai dan sangat
menghargai hidupnya. Selama hidup, Otto merupakan orang yang cukup sukses. Hal
ini menunjukkan ia mengerahkan segala kemampuannya yang terbaik selama
hidupnya.
2. Berpikir
posistif. Walaupun sudah mengalami banyak penderitaan, Anne tetap percaya bahwa
pada dasarnya semua orang adalah baik. Dalam kehidupan, seringkali kita mengalami
cobaan. Di dalam menjalankan itu semua, kita haruslah berpikiran positif dan
terus berusaha menyelesaikannya.
3. Tekun
belajar. Hal ini terlihat dimana pun mereka berada, mereka tetap mengutamakan
pendidikan bagi Anne dan Margot.
4. Setia
kawan. Tidak hanya ada dalam suka, tetapi juga dalam duka. Inilah yang
dilakukan 4 orang sahabat itu. Mereka senantiasa membantu keluarga Frank tanpa
imbalan.
Untuk cerita selengkapnya, silahkan dibaca ya bukunya :D
Ini adalah salah satu buku yang inspired bagi saya, semoga berguna bagi kalian juga :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar